Senin, 16 Maret 2015

Tulisan Softskill 1




Tulisan Part 1
1.      SMK Muhammadiyah Luncurkan Dua Mobil Tenaga Surya
Jumat, 19 Desember 2014 11:51 WIB

Peluncuran Mobil Suryawangsa 2 karya anak bangsa
Mobil Suryawangsa 2

(ANTARA News/ Virna P setyorini)
Jakarta (ANTARA News) - SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang, Jawa Timur, dan SMK Muhammadiyah Haurgelis, Indramayu, Jawa Barat, meluncurkan mobil listrik bertenaga surya yang masing-masing bernama Microbus Solar Car Suryawangsa 2 dan Solar Car Giwangkara.

"Suryawangsa 2 ini pengembangan dari Suryawangsa 1 dengan konsep city car. Risetnya sudah dilakukan sejak 2010. Kebetulan untuk yang kali ini penyempurnaan dengan mengembangkan jenis microbus, dengan menggunakan energi listrik dari sel surya," kata Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Fahri di sela-sela peluncuran mobil listrik bertenaga surya tersebut di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta, Jumat.

Saat ini pengembangan Suryawangsa 2 masuk ke fase tiga, yakni riset penyempurnaan dan pengembangan, setelah sebelumnya melalui fase pertama (2009-2010) berupa riset dasar dan fase kedua (2011-2012) berupa riset terapan yang akhirnya melahirkan produk Suryawangsa 1.

"Sekarang masuk fase tiga. Tinggal satu tahap lagi, kami mohon dukungannya, supaya bisa masuk ke tahap empat sekitar 2015 sampai 2020 sehingga bisa dilakukan produksi massal terbatas," ujar Fahri.

Dengan melakukan uji coba perjalanan jauh dari Jakarta hingga Malang, Jawa Timur, ia mengatakan akan dilakukan evaluasi, pengkajian kembali kekurangan dan kelebihannya sebelum bisa diproduksi massal.

"Ini tidak pakai uji emisi karena tanpa bahan bakar minyak. Tapi masalahnya memang ada perizinannya untuk kendaraan listrik ini, kami minta tolong pemerintah agar mau memberikan kemudahan-kemudahan bagi anak-anak bangsa ini agar tidak dipersulit untuk perizinannya (di Kementerian Perhubungan), karena kendala yang kami temui selama ini dari situ," ujar dia.

Menurut dia, dana yang telah dikeluarkan untuk melakukan riset hingga pengembangan desain dasar Suryawangsa 2 mencapai Rp107 juta.

"Untuk harga jual umum nanti kita perkirakan bisa sekitar Rp80 juta hingga Rp90 juta. Murah sekali, kalau kita memang buat sendiri," katanya.

Kepala SMK Muhammadiyah Haur Geulis Suparman mengatakan pembuatan mobil listrik bertenaga surya Giwangkara memanfaatkan bahan daur ulang, dan memanfaatkan dinamo DC yang sudah tidak terpakai.

Peluncuran dan test drive Suryawangsa 2 dan Giwangkara disaksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Baedhowi, staf ahli Menteri Riset, Teknoligi, dan Pendidikan Tinggi.

Spesifikasi

Mobil-mobil karya SMK Muhammadiyah ini merupakan hasil riset dan pengembangan yang melibatkan guru dan siswa dari lima kompetensi keahlian, yakni Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Sepeda Motor, Teknik Ototronik, Teknik Instalasi Tenaga Listrik dan Teknik Komputer dan Jaringan.

SMK Muhammadiyah berkolaborasi dengan Laboratorium Power System Operation and Control Institut Teknologi Surabaya (ITS), sedangkan supervisor ahlinya microbus Suryawangsa 2 adalah Guru Besar Rekayasa Enerji Listrik ITS Imam Robandi.

Microbus Suryawangsa 2 tipe Arjuna 4.0 memanfaatkan panel surya yang dengan waktu pengisian baterai hingga dua jam, menurut Fahri, masih produk luar negeri.

Mobil ini sebenarnya merupakan kendaraan listrik dengan sumber energi gabungan antara energi listrik dari baterai dan sinar matahari dengan daya motor 4.000 watt.

Mobil berkapasitas empat penumpang ini menggunakan empat unit photovoltaic yang dilekatkan di bagian atas microbus, menggunakan delapan baterai berjenis Seal Lead Acid (basah), memanfaatkan motor DS Series dengan daya 4 KW berkecepatan 5.000 rpm. Selain itu, mobil yang memiliki dimensi panjang 3500 mm, lebar 1.600 mm, tinggi 2.200 mm, berat kosong 850 kg ini dapat dipacu dengan kecepatan maksimum 70 kilometer per jam.

Untuk mobil listrik Giwangkara menggunakan motor tipe DC Electro Motor dengan tenaga 7,5 KW, memanfaatkan delapan baterai dan empat solar panel. Mobil ini memiliki dimensi panjang 3.400 mm, lebar 1.550 mm, tinggi 1.300 mm, dan berat mencapai 1.080 kg.

Mobil listrik bertenaga surya karya guru dan siswa SMK Muhammadiyah Haur Geulis ini berkapasitas empat orang dengan daya jelajah enam jam dan dapat dipacu hingga kecepatan 40 kilometer per jam. Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian baterai antara enam hingga delapan jam.

Tanggapan Saya
Anak-anak bangsa indonesia sekarang sudah mulai mampu untuk menciptakan alat transportasi seperti layaknya produk-produk luar negri hanya saja mereka kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk hal tersebut seakan pemerintah belum mampu untuk mendukung perindustrian transportasi indonesia. Fenomena ini tida hanya terjadi sekali tetapi berkali-kali dan terulang terus-menerus contoh, mobil karya anak SMK di solo terlantar padahal mobil tersebut sudah cukup bagus dan layak untuk di pasarkan dan masih banyak produk-produk yang mengalami nasib yang sama seperti tas, sepatu dll. Indonesia yang membuat tetapi luar negri yang memberi stempel made in (nana) kenapa kita ga buat stempel sendiri dan mengakuinya dengan bangga made in indonesia. Saat ini diindonesia tranportasi masih didominasi oleh produk2 luar tidak ada sama sekali produk indonesia. Sebenarnya bangsa kita bisa menjadi bangsa yg maju dan mandiri jika kita mau percaya satu sama lain antara pemerintah dan rakyat (anak bangsa) atau sebaliknya. Produk mobil bertenaga surya pertama kali yang menciptakan adalah jerman bukankan luar biasa jika kita bisa membuatnya juga jadi kita bisa membuktikan kepada dunia kalau indonesia sebenernya mampu dan kita bukan bangsa yang lemah. semoga mobil listrik tenaga surya di atas dapat diprduksi secara masal tanpa hambatan dari pemerintah.

Kesimpulan
Sebenarnya anak-anak bangsa sudah mulai mampu berkreasi, berinovasi, bersaing terhadap produk-produk luar meraka hanya membutuhkan dukungan lebih banyak oleh pemerintah dan rakyat indonesia sendiri. Anak-anak bangsa telah berusaha membuat indonesia menjadi di pandang oleh negara lain “ini loh indonesia kita bisa menciptakan sesuatu yang kalian ciptakan meskipun belum sesempurna kalian tapi kami akan terus berusaha”. Mobil tenaga surya di atas adalah salah satu contoh dari banyaknya karya anak bangsa yang berusaha membuat negara indonesia ini menjadi di pandang maka dari itu dukunglah produk negri dan cintailah produk negri sendiri.



1.      “anak laki-laki” menunjukan kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan terutama setelah berlalu masa anak-anaknya.
Pendapat dan Alasan tentang teori diatas
Saya tidak setuju, karena pada dasar dan hakikatnya manusia terlahir mempunyai kreativitas yang sama tinggal diri masing-masing saja yang mampu atau tidak mengembangkan kreativitas tersebut. Ibu kita kartini telah memperjuangkan harkat dan martabat wanita dengan mengorbankan nyawa jadi sangat disayangkan kalu perjuanganya di sia-siakan oleh wanita. Zaman sekarang banyak wanita karir yang mampu berkreasi, berinovasi, berprestasi kalau dikantor tetapi tetap menjadi layaknya seorang ibu yang baik yg mampu mengurus keluarga dengan baik. Meskipun kecendrungan bekerja adalah laki-laki tetapi buakn berarti perempuan tida bisa berkreasi melebihi laki-laki, terbukti bahwa perempuan itu bisa juga menjadi presiden seperti ibu megawati sukarno putri. Bayhkan peran perempuan tidak hanya sebatas itu perempuan juga mempunyai peran yang penting dinegara ini coba bayangkan 1 negara tanpa perempuan mungkin akan terjadi banyak kekacauan atau malah kita akan mengimpor perempuan dari luar tapi tidak perlu seperti itu sudah banyak perempuan yg dijual atau menjual diri mereka seakan meraka menganggap diri mereka murah dan bisa dibeli padahal mereka bisa berkreasi lebih dari laki-laki. misalkan dalam ruang lingkup satu keluarga perempuan mepunyai peran yang sangat penting bisa bayangkan kalu tidak ada ibu dikeluarga semuanya akan berantakan dan satu lagi di balk lelaki yg hebat selalu ada perempuan hebat pula dibelakangnya.



























Daftar Pustaka



Diberdayakan oleh Blogger.