Kreativitas adalah sesuatu yang dimiliki setiap manusia
sejak mereka lahir bisa dibilang krativitas adalah suatu anugerah luar biasa
yang diberikan oleh Allah SWT. Akan tetapi kita sering kali salah mengartikan
apa itu kreativitas, berikut adalah definisi kreativitas menurut para ahli.
Devinisi Konseptual
Kreativitas
-
Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah
suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru
(Hurlock 1978).
-
Proses kreatif sebagai “ munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh
dari keunikan individu di satu pihak, dan dari kejadian, orang-orang, dan
keadaan hidupnya dilain pihak” (Rogers, 1982).
-
Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun
dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah
untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian, 1983)
-
Kretaivitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan
(fleksibilitas) dan originalitas dalam berfiir (Utami Munandar, 1977).
-
Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,
mengemukakan : “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan
sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu:
berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking,
feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986).
Devinisi oprasional
Kreativitas
Kretivitas
merupakan : “Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas),
dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi
(mengembangkan, memperkayam memperinci( suatu gagasan”.(Munandar SCU, 1077)
Teori-Teori Kreativitas
Teori
yang melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Teori
Psikoanalisis
2. Teori Humanistik
3. Teori
Cziksentmihalyi
1.
Teori Psikoanalisis
Pribadi
kretif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi
dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur
menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Teori
ini terdiri dari:
a.
Teori Freud
Freud
menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud
percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif,
mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena
kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan
awal imajinasi.
Macam
mekanisme pertahanan:
-
Represi - regresi
-
Konpensasi - Proyeksi
-
Sublimasi - Pembentukan reaksi
-
Rasionalisasi - Pemindahan
-
Identifikasi - Kompartementalisasi
-
Introjeksi
b.
Teori Ernst Kris
Erns
Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring
memunculkan tindakan kreatif.
Orang
yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil”
bahan dari alam pikiran tidak sadar.
Seorang
yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bias “seperti anak” dalam
pemikirannya. Mereka dapat
mempertahankan “sikap bermain”
mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka m
ampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka
melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)
c.
Teori Carl Jung
Carl
Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif)
memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat
tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan
karya-karya baru lainnya.
2.
Teori Humanistik
Teori
Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat
tinggi.
Teori
Humanistik meliputi:
a.
Teori Maslow
Abraham
Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang
menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan
tersebut adalah:
- Kebutuhan fisik/biologis
- Kebutuhan akan rasa aman
- Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense
of belonging) dan cinta
- Kebutuhan akan penghagaan dan harga
diri
- Kebutuhan aktualisasi / perwujudan
diri
- Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan
tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan
“deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau
transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat
kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas
dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang
hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of
insight)
b.
Teori Rogers
Carl
Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
- Keterbukaan terhadap pengalaman
- Kemampuan untuk menilai situasi
patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
- Kemampuan untuk bereksperimen, untuk
“bermain” dengan konsep-konsep.
Apabila
seseorang memiliki ketiga cirri ini maka kesehatan psikologis sangat baik.
Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya
kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga
merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.
2.
Teori Cziksentmihalyi
-
Ciri pertama
yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic
predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna
lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
-
Minat pada usia
dini pada ranah tertentu
Minat
menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu,
sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
-
Akses
terhadap suatu bidang
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor
dalam bidang yang diminati sangat
membantu pengembangan bakat.
-
Access to a
field
Kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam
bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan
kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat
penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.
-
Orang-orang
kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan
diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk
mencapau tujuannya.
3.
Ciri-ciri Kepribadian Kreatif menurut
Csikszentmihalyi
Csikszentmihalyi mengemukakan 10 pasang
cirri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi saling
terpadu secara dialektis.
1. Pribadi kreatif mempunyai kekuatan
energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja berjam-jam dengan
konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bias tenang dan rileks, tergantung
situasinya.
2. Pribadi kretaif cerdas dan cerdik
tetapi pada saat yang sama mereka juga naïf. Mereka nampak memilliki
kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight
mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosional dan mental. Mampu berfikir konvergen sekaligus
divergen.
3. Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan
kombinasi sikap bermain dan disiplin.
4. Pribadi kreatif dapat berselang-seling
antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas.
Keduanya
diperlukan untuk dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan
masa lalu.
5. Pribadi kreatif menunjukkan
kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.
6. Orang kreatif dapat bersikap rendah
diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama
7. Pribadi kreatif menunjukkan lecenderungan androgini
psikoogis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender
(maskulin-feminin)
8. Orang kreatif cenderung mandiri bahkan
suka menentang (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat
obyektif dalam penilaian karya mereka.
9. Sikap keterbukaan dan sensitivitas
orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan serangan,
tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luar biasa.
Dafrtar Pustaka
Diktat pak heru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar