Tuga Ke
1
Teori Kepribadian Sehat
Teori Kepribadian Sehat
Nama:
Robbi Marulloh
NPM:
19514750
Kelas:
2PA15
Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu
yang dikembangkan oleh Sigmund Freud sebagai studi fungsi dan perilaku
psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6
Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939.
Struktur kepribadian dan terapi
a. Struktur kepribadian
Menurut freud, kehidupan jiwa
memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar
(preconscious), dan tak-sadar (unconscious).
Aliran
psikoanalisis Freud menunjuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang
dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas,
khayalan, dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan
konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan
karakter pada pasien, kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk
menghasilkan pemahaman diri untuk pemecahan masalahnya.
b. Terapi
Psikonaliasis
disebut-sebut sebagai kekuatan pertama dalam aliran psikologi. Aliran ini
pertama kali dikembangkan pada tahun 1890-an oleh Simund Freud, seorang ahli
neurologi yang berhasil menemukan cara-cara pengobatan yang efektif bagi
pasien-pasien yang mengalami gangguan gejala neurotik dan histeria melalui
teknik pengobatan eksperimental yang disebut abreaction, sebuah kombinasi
antara teknik hipnotis dengan katarsis, yang dia pelajari dari senior sekaligus
sahabatnya, Dr. Josef Breuer. Dia banyak menggali tentang gejala-gejala
psikosomatik dari pasien-pasien yang mengalami gangguan seksual. Kemudian Terapi
dihentikan atau dianggap selesai saat pasien mengerti akan kenyataan yang
sesungguhnya, alasan mengapa mereka melakukan perilaku abnormal, dan menyadari
bahwa perilaku tersebut tidak seharusnya mereka lakukan, lalu mereka sadar
untuk menghentikan perilaku itu.
Teori yang dihasilkan oleh
psikoanalisa
Freud
berhasil mengembangkan teori kepribadian yang membagi struktur mind ke dalam
tiga bagian yaitu:
a.
consciousness (alam sadar)
b. preconsciousness
(ambang sadar)
c. unconsciousness
(alam bawah sadar)
Dari ketiga aspek kesadaran,
unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting dalam menentukan
perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan
ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink. Preconsciousness
berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau
ide yang dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari
mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.
Freud mengembangkan konsep struktur mind tersebut dengan mengembangkan “mind
apparatus”, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi
yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
-
Id:
adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan
bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
-
Ego:
berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan
mengambil keputusan atas perilaku manusia.
-
Superego:
berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral. Superego
merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral.
Apabila terjadi pelanggaran nilai,
superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah. Ego selalu menghadapi
ketegangan antara tuntutan id dan superego. Apabila tuntutan ini tidak berhasil
diatasi dengan baik, maka ego terancam dan muncullah kecemasan (anxiety). Dalam
rangka menyelamatkan diri dari ancaman, ego melakukan reaksi defensif
/pertahanan diri. Hal ini dikenal sebagai defense mecahnism yang jenisnya bisa
bermacam-macam, seperti : identifikasi, proyeksi, fiksasi, agesi regresi, represi.
Pemikiran
Psikoanalisis dari Freud semakin terus berkembang, Hingga saat ini di Amerika
Serikat tercatat sekitar 35 lembaga pelatihan Psikoanalisis yang telah
terakreditasi oleh American Psychoanalytic Association dan terdapat lebih dari
3.000 lulusannya yang menjalankan praktik psikoanalisis. Pemikiran
psikoanalisis tidak hanya berkembang di Amerika di hampir seluruh belahan Eropa
dan belahan dunia lainnya. Beberapa teori yang dihasilkan dari kalangan
psikoanalisis, diantaranya :
1. Teori
konflik
2. Psikologi
ego
3. Teori
hubungan-hubungan objek
4. Teori
struktural dan sebagainya
Terlepas
dari kontroversi yang menyertainya, psikoanalisis merupakan salah satu aliran
psikologi yang telah berhasil menguak sisi kehidupan manusia yang tidak bisa
diamati secara inderawi. Psikoanalisis telah mengantarkan pelopornya, yaitu
Sigmund Freud sebagai salah satu tokoh psikologi yang paling populer di Amerika
pada abad ke-20.
Kepribadian yang sehat menurut
psikoanalisis:
a.
Menurut
freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
b.
Kemampuan
dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
c.
Mental
yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
d.
Tidak
mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
e.
Dapat
menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan.
Aliran Behavioristik
Behaviorisme adalah sebuah aliran
dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang
berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsure subyek tunggal psikologi.
Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta
memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi
terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan
subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang
tidak tampak). Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang
tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi
tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan
penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalism.
Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang
masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada proses-proses
mental.
Behaviorisme
ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur,
dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika
dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan
berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya.
Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik
akan menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada
pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif.
Prinsip aliran behavioristik
Perilaku
nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa
atau mental yang abstrak tetapi aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki
bentuk fisik.
Dalam
perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para
behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya
pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan
mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt
behavior tetap terjadi.
Aliran
behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat
positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
Banyak
ahli membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan
yang lebih belakangan. Terhadap aliran behaviorisme ini, kritik umumnya
diarahkan pada pengingkaran terhadap potensi alami yang dimiliki manusia.
Bahkan menurut pandangan ini, manusia tidak memiliki jiwa, tidak memiliki
kemauan dan kebebasan untuk menentukan tingkah lakunya sendiri.
Teori belajar behaviorisme
Teori belajar behavioristik adalah
sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman Teori ini lalu berkembang menjadi aliran
psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek
pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran
ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori
behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan
semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang
berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang
diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan
pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang
terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena
tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur.
Yang
dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan
oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat
diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran
merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan
tingkah laku tersebut.
Faktor
lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan
(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka
respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan
(negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat. Beberapa prinsip dalam
teori belajar behavioristik, meliputi:
1.
Reinforcement
and Punishment
2.
Primary
and Secondary Reinforcement
3.
Schedules
of Reinforcement
4.
Contingency
Management
5.
Stimulus
Control in Operant Learning
6.
The
Elimination of Responses (Gage, Berliner, 1984).
Kepribadian yang sehat menurut
behavioristik:
1.
Memberikan
respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2.
Bersifat
sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman sangat dipengaruhi
oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan
sendiri.
3.
Menekankan
pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.
Aliran Humanistik
Psikologi humanistik merupakan
salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar
pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan.
Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti: Abraham Maslow, Carl
Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya
mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang: self
(diri), aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat,
individualitas dan sejenisnya. Psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas
aliran psikoanalisis dan behaviorisme serta dipandang sebagai “kekuatan ketiga“
dalam aliran psikologi.
Menurut
aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan
potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan
pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk
belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan
respon individu yang bersifat pasif.
Ciri
dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan
atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu.
Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap
individu, karena setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk
menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya.
Kepribadian yang sehat menurut
humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1.
Menjalani
hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2.
Mencoba
hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3.
Lebih
memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara
tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4.
Jujur;
menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5.
Siap
menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6.
Memikul
tanggung jawab.
7.
Bekerja
keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
Teori Kepribadian Sehat Menurut
Pendapat Allport
Secara
umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia. Kepribadian
manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik
dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Dalam
teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke
depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang
dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang
dikemukakan oleh Freud.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang
Menurut Allport:
Menurut
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat
yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut
prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang
menurut allport sebagai berikut:
1.
Ekstensi
sense of self
a.
Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
b.
Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
c.
Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2.
Hubungan
hangat/akrab dengan orang lain, Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan
keluarga dan teman) dan compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan
menghargai dengan setiap orang)
3.
Penerimaan
diri
Kemampuan
untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal:
mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4.
Pandangan-pandangan
realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan
memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam
penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih,
mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku
lain yang merusak.
5.
Objektifikasi
diri: insight dan humor
Kemampuan
diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak
sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada
saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6.
Filsafat
Hidup
Ada
latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan
dan arti. Contohnya lewat agama.
Untuk
memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak
semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang
melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
Teori Kepribadian Sehat Menurut
Pendapat Rogers
Pendapat
rogers: memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers, yang
meliputi:
1.
Perkembangan
kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari
aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang
telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari
sebelumnya. Perkembangan aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin
bertambahnya umur sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep
self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang
dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
2.
Peranan
positive regard dalam pembentukan kepribadian individu Kebutuhan tersebut
disebut “need for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu:
a.
conditional
positive regard (bersyarat)
b.
unconditional
positive regard (tak bersyarat)
Teori Kepribadian Sehat Menurut
Abraham Maslow
Dalam
teori kepribadian sehat ada beberapa macam point yang dijabarkan tentang
pendekatan maslow terhadap kepribadian. Dimana salah satunya maslow menyelidiki
kesehatan psikologis, dimana satu-satunya orang yang dipelajari adalah orang
yang ssehat.
Konsep mental menurut Abraham Maslow
Hierarki kebutuhan manusia
Kita
didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang dibawa sejak lahir yang
tersusun dalam suatu tingkat dari yang paling kuat sampai yang paling lemah.
Ibarat suatu tangga, kita harus meletakkan kaki pada anak tangga pertama
sebelum berusaha mencapai anak tangga kedua, dan seterusnya, sampai kita mampu
naik pada tingkat yang paling tinggi. Dan kebutuhan-kebutuhan itu adalah:
-
Kebutuhan
Fisiologis: Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap
makanan, air, udara, tidur, seks dan pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu
sangat penting untuk kelangsungan hidup. Dan juga kebutuhan ini merupakan yang
terkuat dan sifatnya amat penting dari semua kebutuhan.
-
Kebutuhan
Akan Rasa Aman: Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan akan
jaminan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan
akan rasa aman juga merupakan kebutuhan untuk mendapatkan perlindungan agar
dapat melangsungkan hidup dengan baik.
-
Kebutuhan
Akan Memiliki Cinta dan Kasih: Kebutuhan ini semacam layak untuk mendapatkan
rasa cinta dan kasih sayang terhadap orang lain, baik seperti orang tua, kakak,
adik, sahabat, ataupun saudara dengan tujuan agar merasakan perasaan memiliki.
Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun suatu
hubungan akrab dan penuh perhatian, dan dalam hubungan ini memberi dan menerima
cinta adalah sama pentingnya.
-
Kebutuhan
Akan Penghargaan: Yaitu penghargaan yang berasal dari orang lain dan juga
terhadap diri sendiri. Penghargaan yang berasal dari orang lain (dari luar)
misalnya popularitas ataupun keberhhasilan dalam masyarakat. Ada banyak cara
juga supaya orang lain bisa menghargai kita, menurut saya apabila dengan cara
yang negatif, kita bisa saja memamerkan serta gengsi kita dengan apa yang kita
miliki, seperti mengendarai mobil mewah yang kita miliki, membeli rumah besar,
dsb. Kita tidak dapat menghargai diri kita jika kita tidak mengetahui kita apa
dan siapa.
-
Aktualisasi
diri: Apabila kita telah memuaskan semua kebutuhan diatas, maka kita didorong
oleh kebutuhan yang paling tinggi, yaitu aktualisasi diri. Aktualisasi diri
dapat didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan
semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Kita harus bisa
menjadi menurut potensi yang kita miliki. Maslow menyebutkan apabila kita dapat
memuaskan kebutuhan kita dari tingkat yang rendah, kita masih merasa aman
secara fisik maupun emosional, mempunyai rasa memiliki dan juga merasa bahwa
kita adalah diri yang berharga. Namun apabila kita gagal dalam tahap
aktualisasi diri ini, maka kita akan merasa kecewa, tidak tenang dan tidak
puas. Dengan begitu, kita tidak akan berada dalam damai pada diri kita sendiri
dan tidak bisa dikatakan bahwa kita sehat secara psikologis.
Kepribadian yang sehat menurut
Maslow
Seperti
yang disebutkan diatas, menurut Maslow jika tingkat kebutuhan aktualisasi diri
tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa disebut sebagai manusia yang sehat
secara psikologis. Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang
mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga dapat
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi
potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar
mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi
mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam “metamotivation”. Ia juga
menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak didorong dan tidak berjuang”, itu
berarti memang orang yang mampu mengaktualisasikan diri tidak berjuang
melainkan berusaha.
Menurut
Maslow, syarat untuk mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan
kebutuhan-kebutuhan yang tadi tela disebutkan, yaitu memuaskan hierarki empat
kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah kebutuhan akan fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta penghargaan diri. Dan kebutuhan
ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.
Kita
juga tidak membutuhkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam waktu yang sama, akan
tetapi dapat membutuhkannya dalam waktu yang berbeda. Hanya kebutuhan yang
sangat penting yang akan dirasakan pada saat bersamaan dan dalam setiap momen
tertentu.
Selain
itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu yang berhasil
mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa
diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan
perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan
diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui
hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa
pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang
yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik
mental maupun fisik.
Ciri-ciri “actualized people”
Ciri
dari orang yang mampu meng-aktualisasikan diri (pribadi-pribadi yang sehat) mereka adalah sebagai berikut:
1.
Menerima
realitas secara tepat
2.
Menerima
diri dan orang lain apa adanya
3.
Bertidak
secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
4.
Memusatkan
pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
5.
Memiliki
kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain.
6.
Memiliki
ruang untuk diri pribadi
7.
Menghargai
dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
8.
Memiliki
pengalaman-pengalaman yang memuncak
9.
Memiliki
identitas sosial dan minat sosial yang kuat
10. Memiliki relasi yang akrab dengan
beberapa teman
11. Mengarah pada nilai-nilai
demokratis
12. Memiliki nilai-nilai moral yang
tangguh.
13. Memiliki rasa humor yang tinggi
14. Menemukan hal-hal baru, ide-ide
segar, dan kreatif
15. Memiliki integritas tinggi yang
total
Teori Kepribadian Sehat Menurut
Erich Fromm
Pengertian Dasar Teori Fromm
Dasar
teori Fromm hampir sama dengan Freud, Ia setuju dengan Freud yang menekankan
pentingnya motivasi, tetapi ia tidak sependapat bahwa motivasi itu pertama-tama
bersifat instingtif. Fromm berpendapat bahwa selain manusia terdorong untuk
memuaskan kebutuhan-kebutuhan organic, manusia juga terdorong menjadi masyhur
dan berkuasa, untuk cinta dan untuk merealisasikan cita-cita religius dan
humanistik. Secara singkat, teori kepribadian yang digagas Fromm sebagai
berikut:
-
Kebebasan
manusia yang semakin luas, menempatkan manusia merasa semakin kesepian, dengan
kata lain kebebasan menjadikan keadaan yang negatif di mana manusia-manusia
melarikan diri.
-
Manusia
selalu berusaha memecahkan kontradiksi-kontradiksi yang ada padanya. Maksudnya
bahwa seorang pribadi merupakan bagian sekaligus terpisah dari alam; merupakan
binatang, dan sekaligus manusia.
-
Aspek
individu, yakni aspek binatang dan aspek manusia merupakan kondisi-kondisi
dasar eksistensi manusia, yang berasumsi bahwa, “pemahaman tentang psikhe
manusia harus berdasarkan manusia tentang kebutuhan manusa yang berasal dari
kondisi-kondisi eksistensinya.
Kepribadian yang Sehat Menurut
Fromm
Fromm
memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang
demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran
yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara obejektif, memiliki
suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar di dunia,
subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm
menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi produktif , yakni suatu konsep yang serupa dengan
kepribadian yang matang dari Allport, dan orang yang mengaktualisasikan diri
dari Maslow. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau
realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi” , Fromm
menunjukan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang
meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual, emosional, dan
sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa di dunia
dan juga terhadap diri sendiri.
Empat
segi tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang
dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah
cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagian dan suara hati.
Cinta
yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana
rekan-rekan dapat mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya cinta yang
produktif merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan yang lebih
sulit. Kita tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat tenaga karena
cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang – perhatian,
tanggung jawab, respek, dan pengetahuan.
Pikiran
yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir
yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran.
Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
Kebahagian
adalah suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi
produktif; kebahagian itu menyertai seluruh kegiatan produktif. Fromm
menuliskan bahwa suatu perasaan kebahagian merupakan bukti bagaimana
berhasilnya seseorang “dalam seni kehidupan”. Kebahagian merupakan prestasi
kehidupan yang paling luhur.
Suara
hati memiliki dua tipe, yakni suara hati otoriter dan suara hati humanisti.
Suara hati otoriter adalah penguasa yang berasal dari luar yang di
internalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Sedangkan suara hati
humanistis ialah suara dari dalam diri dan bukan juga dari suatu perantara dari
luar diri. Pendoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internak dan
individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi
sepenuhnya dan menyikapi seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang
menghasilkan seluruh persetujuan dan kebahagian dari dalam. Kesehatan jiwa
dalam pandangan Fromm di tetapkan oleh masyarakat, karena kodrat struktur
sosial membantu atau menghalangi kesehatan psikologis. Apabila
masyarakat-masyarakat yang sakit, maka satu-satunya cara untuk mencapai
orientasi produktif ialah dengan hidup dalam suatu masyarakat yang waras dan
sehat, yaitu masyarakat yang memajukan produktivitas.
Ciri-ciri Kepribadian Sehat
Menurut
Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Mampu
mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat.
2.
Mampu
mencintai dan dicintai.
3.
Mampu
mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu.
4.
Mampu
hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat.
5.
Mampu
menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya.
6.
Memiliki
watak sosial yang produktif.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar