Tugas
Softskill 1
Psikologi
Managemant
Nama Dosen: Vonny Wijaya
Nama
Kelompok: Agung Putra (10514483)
Audi Maulana (11514797)
Gita Regina (14514588)
Intan Nanda J (15514354)
Kamal
Kristina Indrayu (15514925)
Robbi
Marulloh (19514750)
Definisi Stress
Stres
adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada
peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan
oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting Stres
adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri,
sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. Berikut adalah pengertian
stress dari para ahli:
1. Menurut
Lazarus & Folkman (1986) stres adalah keadaan internal yang dapat
diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial
yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan
individu untuk mengatasinya.
2. Rice
(2002) mengatakan bahwa stres adalah suatu kejadian atau stimulus lingkungan
yang menyebabkan individu merasa tegang.
3. Stres
juga diterangkan sebagai suatu istilah yang digunakan dalam ilmu perilaku dan
ilmu alam untuk mengindikasikan situasi atau kondisi fisik, biologis dan
psikologis organisme yang memberikan tekanan kepada organisme itu sehingga ia
berada diatas ambang batas kekuatan adaptifnya. (McGrath, dan Wedford dalam
Arend dkk, 1997).
4. Hawari
(dalam Yusuf, 2004) berpendapat bahwa istilah stres tidak dapat dipisahkan dari
distress dan depresi, karena satu sama lainnya saling terkait. Stres merupakan
reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialaminya dan apabila fungsi
organ tubuh sampai terganggu dinamakan distress.
5. Menurut
Richard (2010) stres adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai
sesuatu yang mengancam, ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa
itu pada level fisiologis, emosional, kognitif dan perilaku.
6. Stres
adalah suatu reaksi tubuh yang dipaksa, di mana ia boleh menganggu equilibrium
(homeostasis) fisiologi normal (Julie K., 2005).
7. Menurut
Atkinson (1993), Stres terjadi ketika individu dihadapkan dengan peristiwa yang
mereka anggap membahayakan ketentraman kondisi fisik dan psikologis mereka,
misalnya ketika menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan seperti tekanan
dalam pekerjaan, masalah pernikahan atau keuangan.
8. Menurut
Larsen & Buss (2005) stres adalah perasaan lelah (kewalahan) akibat
peristiwa-peristiwa yang tidak mampu dikendalikan dan stres juga merupakan
respon fisik dan psikologis terhadap tuntuntan dan tekanan.
Sumber-Sumber Stress
Terdapat
beberapa sumber-sumber stress yang dapat mengganggu kesehatan psikis manusia.
Menurut Lazarus & Folkman (dalam Morgan, 1986) kondisi fisik, lingkungan dan
sosial yang merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressor.
Stresor merupakan variasi stimulus baik eksternal maupun internal yang
menimbulkan stres (Atwater & Duffy dalam Niken P. Utami, 2003). Lahey
(2007) mengatakan bahwa sebagian sumber-sumber stres yang diketahui oleh
kebanyakan orang adalah segala hal yang bersifat memberikan tekanan, namun yang
menjadi sumber stres terbesar adalah faktor-faktor berikut ini:
1. Life
events atau peristiwa-peristiwa dalam kehidupan, baik yang bersifat negatif
maupun positif, seperti kriminalitas, pemerkosaan, kekerasan, kehilangan
anggota keluarga, bencana alam, terorisme, dan pertengkaran.
2. Frustrasion
atau frustasi terjadi ketika suatu tujuan atau motif seseorang tidak terpenuhi
atau terpuaskan.
3. Conflict
atau konflik merupakan keadaan dimana seseorang individu tidak dapat memenuhi
tujuan atau motif-nya karena adanya gangguan dari orang lain.
4. Pressure
atau tekanan merupakan stres yang muncul karena disebabkan oleh ancaman
kejadian negatif. Biasanya dialami oleh siswa,mahasiswa dan karyawan, dimana
mereka dituntut untuk selalu memiliki performa yang baik dalam ujian dan
pekerjaan dan jika tidak memiliki performa yang baik maka mereka dianggap
gagal.
5. Environmental
conditions atau kondisi lingkungan seperti suhu ruangan, polusi udara,
kebisingan dan kelembaban dapat menyebabkan seseorang menjadi stres.
Stressor
dapat berwujud dan berbentuk fisik, seperti polusi udara dan dapat juga
berkaitan dengan lingkungan sosial. Pikiran ataupun perasaan individu sendiri
yang dianggap sebagai suatu ancaman baik yang nyata maupun imajinasi dapat juga
menjadi stressor. Lazarus & Cohen (1984) mengklasifikasikan stressor
kedalam tiga kategori, yaitu:
1. Catacysmic
Event
Fenomena
besar atau tiba–tiba terjadi, seperti kejadian–kejadian penting yang
mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam.
2. Personal
Stressor
Kejadian–kejadian
penting mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah orang tertentu, seperti kritis
keluarga.
3. Background
stressor
Pertikaian
atau permasalahan yang bisa terjadi setiap hari, seperti masalah dalam
pekerjaan dan rutinitas pekerjaan.
Sarafino
(1998) membagi tiga jenis sumber stres yang dapat terjadi pada kehidupan
individu:
1. Sumber
yang berasal dari individu
Ada
dua cara stres berasal dari individu. Pertama adalah melalui adanya penyakit.
Penyakit yang diderita individu menyebabkan tekanan biologis dan psikologis
sehingga menimbulkan stres. Sejauh mana tingkat stres yang dialami individu
dengan penyakitnya dipengaruhi faktor usia dan keparahan penyakit yang
dialaminya. Kedua adalah melalui terjadinya konflik. Konflik merupakan sumber
yang paling utama. Didalam konflik individu memiliki dua kecenderungan yang berlawanan:
menjauh dan mendekat.
2. Sumber
yang berasal dari keluarga
Stres
dalam keluarga dihasilkan melalui adanya perilaku, kebutuhan–kebutuhan dan
kepribadian dari masing –masing anggota keluarga yang berdampak kepada anggota
keluarga lainnya. Konflik interpersonal ini dapat timbul dari adanya masalah
finansial, perilaku yang tidak sesuai, melalui adanya tujuan yang berbeda antar
anggota keluarga, bertambahnya anggota keluarga perceraian orang tua, penyakit
dan kecacatan yang dialami anggota keluarga dan kematian anggota keluarga.
3. Sumber
stres yang berasal dari komunitas dan masyarakat
Adanya
hubungan manusia dengan lingkungan luar menyebabkan banyak kemungkinan
munculnya sumber – sumber stres. Misalnya: stres yang dirasakan anak sekolah
akibat adanya kompetisi – kompetisi dalam hal seperti olah raga.
Pendekatan Stress/Management Stress
Management
stress berarti berusaha mencegah timbulnya stress, yang bertujuan untuk
mencegah berkembangnya stress jangka pendek menjadi stress jangka panjang atau
stress yang kronis. Kita selalau akan menjumpai situasi-situasi yang tidak kita
duga semula yang merupakan pembangkit stress. Stress merupakan bagian dari
kehidupan kita. Yang perlu diusahakan ialah dapat dipertahankanya stress yang
positif konstruktif dan mencegah serta mengatasi stress yang kronis yang
bersifat negatif destruktif.
Pandangan
interaktif mengatakan bahwa pendekatan stress ditentukan oleh faktor-faktor
dilingkungan dan faktor-faktor dari individualnya. Dalam management stress
dapat diusahakan untuk:
a. Mengubah
faktor-faktor dilingkungfan agar tidak merupakan pembangkit stress.
b. Mengubah
faktor-faktor dalam individu agar:
1. Ambang
stress meningkat, tidak cepat merasakan situasi yang dihadapi sebagai penuh
stress.
2. Toleransi
terhadap stress meningkat, dapat lebih lama bertahan dalam situasi yang penuh
stress, tidak cepat menunjukan akibat yang merusak dari stress pada badan,
dapat mempertahankan kesehatanya.
Teknik-teknik
yang dapat digunakan untuk mengatasi stress:
1. Kerekayasaan
Organisasi
Teknik
ini berusaha untuk mengubah lingkungan agar tidak cepat dirasakan sebagai
lingkungan yang penuh stress. Yang perlu diubah ialah faktor-faktor yang dapat
jadi pembangkit stress.
2. Kerekayasaan
Kepribadian
Strategi
yang digunakan dalam kerekayasaan kepribadian ialah upaya untuk menimbulkan
perubahan-perubahan dalam kepribadian individu agar dapat dicegah timbulnya
stress dan agar ambang stress dapat ditingkatkan. Perubahan-perubahan yang
dituju ialah perubahan dalam hal pengetahuan, kecakapan, keterampilan, dan
nilai-nilai yang mempengaruhi persepsi dan sikap.
3. Teknik
Penenangan pikiran
Tujuan
dari teknik-teknik penenangan pikiran ialah untuk mengurangikegiatan pikiran,
yaitu proses berfikir dalam bentuk merencana, mengingat, berkhayal, menalar
yang secara bersinambungan kita lakukan dalam keadaan bangun, dalam keadaan
sadar. Jika berhasil mengurangi kegiatan pikiran, rasa cemas dan khawatir akan
berkurang, kesigapan umum (general arousal) untuk bereaksi akan berkurang,
sehingga pikiran menjadi tenang, stress berkurang. Teknik penenangan pikiran
meliput:
a. Meditasi
b. Pelatihan
Relaksasi Autogenik
c. Pelatihan
Relaksasi Neuromuscular
4. Teknik
Penenangan Melalui Aktivitas Fisik
Tujuan utama
penggunaan teknik penenangan melalui aktivitas fisik ialah untuk menghamburkan
atau untuk menggunakan sampai habis hasil-hasil stress yang diproduksi oleh
ketakutan dan ancaman, atau yang mengubah system hormone dan saraf kita kedalam
sikap mempertahankan. Manfaat yang kedua dari aktivitas fisik ialah bahwa ia
menurunkan reaktivitas kita terhadap stress dimasa mendatang dengan cara
mengkondisikan relaksasi. Manfaat ketiga perasaan rasa sehat, tenang dan ringan
(transcendence) yang timbul sesudah latihan fisik.
Refrensi:
Munandar, A.S. (2001: 401-408). “Management Stress”. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar