Jumat, 21 April 2017

Tulisan Softskill 2



STUDI KASUS : Terapi Kelompok
Seorang pria berusia sekitar 27 tahun dan memiliki seorang putri yang dikeluhkan oleh istrinya. Istrinya mengeluh karena suaminya sulit sekali mempercayai dirinya. Memang gejala ini sudah tampak sejak mereka berpacaran, dan setelah mereka menikah pun masih tetap sama. Apalagi setelah istrinya sering bepergian dinas ke luar kota. Apabila istrinya terlambat pulang dari kantor, maka suaminya akan langsung menuduh bahwa istrinya selingkuh dan memiliki pria lain. Pernah pula suaminya curiga bahwa istrinya telah menikah dengan pria lain. Keluarganya dan keluarga istri telah berulang kali meyakinkan bahwa istrinya selama ini tetap setia, namun sulit sekali untuk diterima oleh suaminya. Tetangga sekitar rumah pun sering dicurigai oleh suaminya, sering juga suaminya tidak bertegur sapa dengan para tetangga.

Teknik-teknik Terapi
Dari kasus diatas ada tiga teknik terapi untuk mengatasinya, yaitu: psikodrama, role playing, dan encounter groups.
Dalam teknik psikodrama, kita dapat mengetahui bahwa apa yang terjadi pada pasien  ( suaminya ) melalui drama yang dibuat oleh pasien tersebut. Drama dilakukan pada sebuah tempat yaitu panggung yang dapat meggunakan media berupa alat-alat sandiwara, contohnya boneka yang dapat digunakan oleh pasien.
Teknik role play atau bermain peran dengan menggunakan teman-teman kelompok si pasien. Kemudian memberikan peran kepada setiap orang yang ada pada kelompok untuk melakukan peran dengan menjadi temannya yang ada pada kelompoknya sendiri. Ini dapat memberikan efek untuk membuat pasien mengerti bagaimana memahami perasaan orang lain dengan berganti peran tersebut dan diharapkan dapat diterapkan pada kesehariannya serta dapat menumbuhkan kepercayaan tersebut kepada istrinya.
Teknik encounter group dimana berfokus pada bagaimana para anggota kelompok berhubungan satu sama lain. Melalui ini pasien diharapkan dapat berbincang dengan teman-teman kelompoknya untuk membantu mengembangkan kesadaran diri pasien dan mengungkapkan perasaannya secara terbuka dan jujur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.